“INGINKU”
By :
Rieska Seventina
Hampir tiap malam aku menangis, bukan karna patah
hati seperti yang dialami para remaja pada umumnya, tapi karna orang tuaku. Ya
mereka..mereka selalu menuntutku untuk menjadi yang terbaik dan selalu
memaksakan kehendak mereka.
“Kenapa
kamu cuma dapat juara 3? Harusnya kamu bisa jadi juara 1!!!” Kata Ayahku dengan nada tak enak didengar.
“Kamu
lihat Kiki, dia selalu jadi juara di sekolahnya” Kata Bunda menimpali.
Aku
hanya terdiam.Aku gag tau kenapa orangtuaku selalu menuntutku.
“Ra...nglamunin
apaan sich?” Kata Sifa menyadarkanku dari lamunan kejadiaan 3 bulan lalu.
“Eh
nggak Fa” Jawabku kaget.
“Ntar jadi ikutan hang out kan?”
“Okey”
Jawabku singkat.
Ku
puas-puasin main hari ini, sebagai pelampiasan kekesalanku pada orangtuaku yang
selalu menuntutku, karena dengan teman-temankulah kudapatkan kebahagiaan. Tidak
dengan keluargaku. Tiba-tiba hp ku berdering, ku buka pesan dari bunda.
“jam 6 tidak sampai rumah, tak ada
pintu buat kamu”
Reply
“Iya Bunda, aku segera pulang”
Send...
Sampai
rumah aku dimarahi Ayah dan Bunda lagi. Tidak ada semangat belajar dijiwaku,
yang kufikirkan hanya main, ea pelampiasanku.
****
Pagi
ini aku sangat malas, karena nanti aku harus
ke apotik Bunda.
“
Nanti pulang sekolah kamu ke apotik Bunda, kamu bantu-bantu di sana. Karena
kamu harus terbiasa dengan obat, jadi
nilai pelajaran IPA kamu juga harus baik” Kata Bunda panjang lebar, jadi luas
donk..hehe
“Ingat...akper tujuanmu..!!!” Kata Bunda lagi.
Urrgghhh...Bunda..!!!
Itukan bukan tujuanku, itu tujuan Bunda.
Kenapa sich selalu memaksaku? Aku kan
ingin jalanku sendiri.
***
Ibarat pasir, semakin digenggam
semakin lepas. Itulah aku, dengan kekangan yang seperti itu, aku justru semakin
ingin bebas. Sekarang aku sering keluar malam dengan berbagai alasan agar Ayah
Bunda mengijinkanku.
Suatu hari...
“Ra..kamu
dipanggil Kepsek” Kata Sifa.
“Kenapa
Fa..?” Tanyaku kaget.
Aku
segera lari keruang Kepsek dengan hati berdebar-debar. Ibu Kepsek memberikan
surat panggilan untuk orangtuaku. Aku tak tau kenapa, selama ini aku tidak
melanggar peraturan.
Sampai
di rumah, kuberikan surat itu pada Bunda.
“Kamu
bolos sekolah?” Tanya Bunda.
“Tidak
Bunda, aku selalu masuk” Jawabku.
“Kamu
melanggar peraturan..?” Lanjut Ayah.
“
Tidak Ayah, Aku selalu berusaha tertib, beneran..!! coba aja Ayah ma Bunda tanya ke Sifa, dia tau gimana aku di
sekolah.” Jelasku.
“Kamu
pasti bermasalah” Kata Ayah lagi.
“Tidak
ayah, aku tak pernah lakukan hal-hal bodoh”
Aku
segera pergi ke kamar, ku dengar di luar
Ayah dan Bunda masih ngobrol
tentang masalah ini. Ku coba berfikir apa kesalahanku, tapi tak ku temukan.
Sampai tanpa sadar aku tertidur. Tidur
pulas ditengah masalah yang sedang kualami.
****
“Kuq
genteng di kamarku bocor..” Kataku saat bangun tidur, kutemukan percikan air
disekitar tempat tidurku.
Ku
dengar Bunda marah-marah diluar. Bundaa...tega..!! aku disiram gara-gara tidak
segera bangun.
****
Hari
ini Ayah Bunda ke sekolah.Menemui Ibu Kepsek.
Aku tak ikut mereka karena harus mengikuti pelajaran dikelas.
“Bumda..Rara langsung belajar bareng
dirumah Sifa.” Kukirim pesan ke Bunda.
“Iya, jangan pulang malam-malam”
Kubohongi
Bunda lagi, sebenarnya aku tidak belajar, tapi main dengan Sifa dan teman-teman.
****
“Baru
belajar apa Ra..?” Tanya Ayah setelah aku sampai rumah.
“Mmm...bio,,
eh fisika Yah” Jawabku gugup, karena tak biasanya Ayah bertanya seperti ini.
“Kenapa
gugup begitu?” Tanya Ayah lagi.
“Gpp
Yah” Jawabku. Padahal aku gugup karena takut kebohonganku diketahui Ayah ma Bunda. Kenapa Ayah dan Bunda jadi sabar?
“Tadi
kenapa Yah..? Ada masalah apa?” Tanyaku mengalihkan pembicaraan.
“Benar
selama ini kamu belajar sama teman-temanmu?” Kata Ayah malah balik bertanya
penuh selidik. Bunda masih belum bergeming.
“Iya
Ayah, emang kenapa?” Jawabku.
“Kalau
kamu belajar kelompok, kenapa nilai-nilaimu malah turun?” Tambah Bunda.
“Gag
tau Bun” Jawabku singkat.
“Kalau
begitu kamu harus ikut pelajaran tambahan diluar sekolah” Kata Ayah tegas.
“
Iya Ayah”
Ku
ikuti semua kata ayah. Dengan berbagai cara kuatur agar setelah les aku bisa
main.
****
Suatu hari..
Aku
kecapekan karena kebanyakan kegiatan disekolah. Sepulang sekolah aku langsung
tidur.
“Ya
Ampun..uda jam 7, padahal setengah 8 aku
ada les” Aku tergesa-gesa kekamar mandi.
“Ra..bangun,
kamu nanti telat..!!!” Teriak Bunda dari luar.Karena aku tak menjawab, Bunda
segera masuk kamarku, aku sudah dikamar mandi. Tiba-tiba hp ku berdering..
“ Ra..nanti setelah les jadi ya..ku tunggu ditempat
biasa” Bunda membuka pesan dari
Sifa.
Setelah
itu aku dimarahi habis-habisan, karena aku selalu main dan main. Malam ini aku
dirumah, kuhabiskan waktu dengan laptopku..tak ada les dan main dengan Sifa.
Aku capek dengan semua ini. Aku capek karena Ayah
dan Bunda selalu menuntutku..akukan ingin menemukan jalanku sendiri. Aku
bukan anak kecil lagi Yah..
Ayah,
Bunda..ngertiin Rara donk, Rara capek seperti ini terus, Rara capek harus
selalu membohongi kalian untuk mencari kebahagiaan Rara...
|
$
Bunda membaca diary yang kutulis
dilaptopku. Aku ketiduran.
****