Selasa, 16 Juni 2015

study kasus


PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI PESERTA DIDIK
STUDY KASUS
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Salah Satu Tugas  Mata Kuliah:
Psikologi Pendidikan
Dengan Dosen Pengampu:
Mirna Wahyu Agustina, M.Psi.

Disusun oleh :
Rieska Seventina                   ( 1725143244 )

KELAS : 2-B
JURUSAN : PENDIDIKAN GURU MI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
TULUNGAGUNG
JUNI 2015


BAB I
LAPORAN KASUS INDIVIDUAL
I.1 Kasus
            I.1.1 Perumusan Masalah
                    I.1.1.1 Identitas Kasus
Nama (insial)                   : NR   
Jenis Kelamin                  : Laki-laki
Tempat tanggal lahir        : Trenggalek, 19 November 2004
Usia                                 : 11 Tahun
Kelas                                :  4 SD
Sekolah                            : SDN Winong, Tugu, Trenggalek
Suku bangsa                    : Jawa
Agama                             : Islam
Anak ke- dari-                 : 1 dari 1 bersaudara   
                    I.1.1.2 Ringkasan Kasus
NR adalah seorang siswa dengan motivasi belajar yang bisa dibilang sedang-sedang saja. Penulis mengenal NR atas rujukan dari kakak sepupunya. Ia mulai kehilangan motivasi belajar sejak kelas 3 SD. Menurut informasi yang penulis dapat, hal ini dikarenakan NR terlalu asyik bermain dan kurangnya bimbingan dari orang tua. Akan tetapi, dia suka pada bidang keterampilan seperti mengotak-atik sepeda, membuat mobil-mobilan sederhana, dan memasak makanan yang diinginkannya sendiri. Dia juga sering telat saat belajar kelompok dengan temannya, tetapi dia selalu tepat waktu apabila ada janji dengan temannya yang lain untuk bermain atau membuat mainan sederhana. Dari informasi yang penulis dapat dari temannya, NR bosan dengan pembelajaran yang hanya “itu-itu saja”.
                    I.1.1.3 Kesimpulan Awal Permasalahan
Berdasarkan kesimpulan data awal permasalahan NR terletak pada motivasi belajar yang dikarenakan pembelajaran yang membosankan sehingga dia lebih tertarik pada keterampilan yang menurutnya lebih menantang dan dapat mengembangkan kreativitasnya.
                    I.1.1.4 Metode Asesmen
   I.1.1.5.1 Observasi
   Observasi dilakukan pada saat NR belajar dengan orangtuanya. Hal ini diperlukan untuk mengetahui seberapa besar ketertarikan NR terhadap materi dengan gaya belajar “visual”.
   I.1.1.5.2 Wawancara
     Wawancara ini dilakukan kepada orangtua NR, kakak sepupu NR dan tetangga yang biasanya mengobrol dan berinteraksi dengan NR. Hal ini memang diperlukan untuk mengetahui lebih dalam tentang permasalahan yang dialami NR selama ini terutama sejak prestasinya menurun yaitu sejak NR kelas 3 SD.
   I.1.1.5.3 Analisis Hasil Ulangan dan Rapor
Alasan: untuk mengetahui perkembangan prestasi hasil belajar NR selama bersekolah dan untuk menganalisis permasalahan NR sehingga dapat mencari solusi yang tepat.
     I.1.2 Hasil Asesmen:
                    I.1.2.1  Informasi Latar Belakang Kasus
a.    Riwayat perkembangan & kesehatan
     Selama ini NR lebih lama dalam keadaan sehat daripada sakit.  Saat masih balita, dia terkenal dengan gizi yang sangat tercukupi. Hal ini dibuktikan dengan kondisi fisik yang selalu tampak fresh, sehat, dan lincah. Dia juga terlihat lebih cakap daripada teman-temannya. Dengan gizi yang terpenuhi ini, berdampak baik pada perkembangannya sehingga tidak ada satupun gangguan terhadap perkembangannya.
b.   Riwayat keluarga & lingkungan tempat tinggal
     NR berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang bisa dibilang “cukup”. Orangtuanya juga memberi kebebasan untuk NR mengembangkan keterampilannya. Akan tetapi orangtua yang cukup sibuk dan tidak memiliki kakak kandung sebagai pengarah dalam belajar membuatnya malas belajar.
     Lingkungan tempat tinggalnya cukup bersih dan tetangga-tetangganya juga selalu bersikap ramah. Dilingkungan tempat tinggalnya juga terdapat masjid, NR dan tetangganya aktif beribadah   di masjid ini sehingga kebutuhan spiritualnya terpenuhi dengan baik. Hal ini membuat NR tidak terganggu oleh faktor lingkungan.
c.    Riwayat Pendidikan dan Sekolah
     NR masuk TK pada usia 5 tahun. Masuk SD pada usia 7 tahun. Sejak kelas 1 hingga kelas 3, prestasi belajar NR bisa dibilang bagus sehingga dia tidak mengalami tinggal kelas. Dia juga aktif mengikuti kegiatan olahraga baik disekolah maupun dilingkungan tempat tinggalnya.  
                    I.1.2.2 Kondisi Saat Pelaksanaan Asesmen
a.    Bahasa dan komunikasi
Saat penulis mengajukan pertanyaan untuk mengetahui permasalahannya, NR menggunakan Bahasa Indonesia dengan campuran Bahasa Jawa yang cukup mudah untuk dipahami.  Tetapi dia mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari buku materi pembelajaran dengan Bahasa Indonesia yang baik dan runtut.   
b.   Sikap terhadap pelaksanaan asesmen
NR menunjukkan sikap cukup antusias selama jalannya asesmen, dia mau menjawab pertanyaan yang penulis ajukan dan tidak menolak ataupun memberontak. Dia bahkan menikmati asesmen yang penulis lakukan. Hal ini dibuktikan dengan sikapnya yang terlihat memiliki rasa ingin tahu dan mengikuti alur asesmen dengan nyaman.
c.    Kondisi tempat asesmen
     Asesmen tersebut dilakukan di rumah kakak sepupu NR dengan kondisi yang cukup nyaman dan tidak ada kegaduhan yang berarti yang dapat mengganggu jalannya asesmen sehingga permasalahan WK dapat diketahui dan dapat dicari solusinya dengan cepat dan tepat.
I.1.2.3 Hasil Wawancara & Observasi
                    a. Observasi
 Observasi dilakukan pada saat :
·      Proses observasi pertama dilaksanakan tanggal 17 Mei 2015. Proses observasi ini, dilaksanakan mulai pukul 18.00 WIB. Perilaku yang diamati adalah mengenai sikap NR dengan gaya belajar visual dan hanya bersumber pada buku LKS dan buku yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Hasil dari observasi tersebut adalah sebagai berikut :
-  NR kurang bisa fokus dan lebih tertarik untuk menonton televisi diruang tengah.
-  Saat belajar, NR mengalihkan pembicaraan dengan hal-hal lain seperti menceritakan pengalaman membuat mainan dengan teman-temannya.
-  Sekitar 35 menit observasi berlangsung, NR meninggalkan observasi untuk mengambil mainan yang baru dibuatnya dan mau melanjutkan belajar sambil bermain.
·      Proses observasi kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2015  jam 18.30 WIB. Perilaku yang diamati mengenai ketertarikan NR dengan gaya belajar audio visual dan bersumber pada buku materi pelajaran, laptop, dan benda nyata mengenai pelajaran. Dengan gaya belajar seperti ini tampaknya NR sangat antusias dan bersemangat untuk belajar.
b. Wawancara
·      Interviewee              : Orangtua NR
Hari & Tanggal        : 14 Mei 2015
Dari wawancara ini, penulis menanyakan tentang kebiasaan NR saat belajar. Bagaimana pengaruh kebiasaan tersebut terhadap proses belajar NR, apakah kebiasaan tersebut mengganggu proses belajar atau malah menimbulkan semangat belajar pada diri NR. Penulis juga menanyakan bagaimana aktivitas sehari-hari NR.
·   Interviewee              : Kakak sepupu NR
     Hari & Tanggal        : 19 Mei 2015
Wawancara ini penulis lakukan untuk mengetahui kebiasaan dan gaya belajar NR, hal ini juga penulis tanyakan kepada sepupu NR karena biasanya sepupu NR juga menemani dan mengarahkan NR saat belajar.
I.1.2.4 Hasil Tes (bentuk tes kreativitas sendiri dan disesuaikan dengan permasalahan subyek)
No
Aspek
Interpretasi
1
Aspek kognitif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
Kemampuan NR dalam mengerjakan soal-soal Bahasa Indonesia cukup memuaskan.
2
Aspek kognitif pada mata pelajaran IPA
NR lebih menguasai pelajaran ini saat dilakukan tes dengan mengaitkan soal-soal dengan kehidupan nyata.

Tabel 1
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa NR  lebih mampu memahami materi saat materi tersebut dikaitkan dengan kehidupan nyata. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes yang lebih memuaskan pada mata pelajaran IPA yang menggunakan media audiovisual  daripada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang hanya menggunakan media visual.
I.1.2.5  Kesimpulan Penggalian Data
                    I.1.2.5.1 Aspek fisik/kesehatan dan sensori-motorik
Kesehatan NR sangat baik. Hal ini berpengaruh pada aspek fisik dan sensori-motoriknya, sehingga aspek ini tidak mengganggu proses belajar NR tetapi justru sangat mendukung proses belajarnya.
                    I.1.2.5.2 Aspek kognisi
Aspek kognisi NR bisa dibilang sangat baik. Tetapi dia memiliki sedikit kelemahan pemahaman pada materi pelajaran yang hanya disampaikan melalui buku materi tanpa adanya media pendukung lain seperti audio maupun benda yang sesungguhnya. Mungkin hal ini dikarenakan NR agak sulit membayangkan materi tersebut sehingga saat diberikan contoh nyata dan dikaitkan dengan kehidupan nyata dia akan bisa memahami dengan baik.
                    I.1.2.5.3 Aspek motivasional
Sebenarnya motivasi diri yang ada pada diri NR baik, akan tetapi metode pembelajaran yang membosankan karena hanya “itu-itu saja” membuat NR lebih tertarik pada hal lain yang menurutnya lebih menantang.
I.1.2.5.4 Aspek penyesuaian diri dengan orang lain
NR mampu menyesuaikan diri dengan orang lan dengan sangat baik, apalagi saat orang tersebut seusia dia sehingga dia merasa orang tersebut mampu memahami keinginan dan maksud yang dia sampaikan.
I.1.2.5.5 Aspek penyesuaian diri dalam pembelajaran
Dalam menyesuaikan diri dengan pembelajaran, NR sedikit mengalami kesulitan dalam pelajaran-pelajaran tertentu, terutama dalam mata pelajaran yang tidak konkrit dan hanya dibayangkan saja.


BAB II
RANCANGAN INTERVENSI DAN TEORI


II.1 Tujuan Intervensi
(Pilihlah dari berbagai masalah subyek, masalah yang menurut anda paling penting dan paling anda mampu buat rancangan intervensinya menggunakan teori yang anda dapatkan selama kuliah psikologi pendidikan. Kemudian jabarkan disini bahwa anda akan merubah atau meningkatkan itu di ”tujuan intervensi” ini)
Contoh:
Tujuan intervensi dilakukan supaya dapat meningkatkan kemampuan NR dalam hal pemahaman materi pembelajaran.  Masalah ini saya pilih karena motivasi diri NR perlu dikembalikan agar prestasinya dapat sebagus dulu.  Dengan kembalinya prestasi NR, maka permasalahan dalam dirinya akan teratasi. Karena prestasi dan pemahaman NR akan sangat diperlukan dalam kehidupannya dimasa mendatang sehingga mimpi dan cita-cita NR dapat dicapai dengan optimal.

II.2 Teori
(Jelaskan Teori yang digunakan sebagai dasar intervensi. Gunakan teori yang anda dapat dalam psikologi pendidikan. Teori yang bisa digunakan dasar intervensi misalnya teori dalam Bab Perkembangan Peserta Didik, Konsep Belajar, Mengajar, Intelegensi, Bakat, Gaya Belajar, Kesulitan Belajar, Motivasi, Pengelolaan Kelas, Evaluasi Belajar. Ketikkan teori yang anda ambil dari bab tersebut di sini. Tidak perlu bertele-tele, yang penting terlihat jelas hubungannya dengan rancangan intervensi anda. Teori tetap diberi footnote.)

II.3 Rancangan Intervensi
II.3.1 Langkah-langkah Intervensi
·      .....
·      ....
·      ......
·      .....
·      ......
·      Dst

II.3.2 Penjelasan Rancangan
LANGKAH INTERVENSI
PERTEMUAN KE-
TEKNIK / CARA YANG DIGUNAKAN


















Dst



II.4 Saran
II.4.1 Saran untuk Orang Tua
·         ....... (Saran-saran ini disesuaikan dengan teori yang anda gunakan)
·         ......
·         Dst
II.4.2 Saran untuk Guru
·         ............
·         ..........
·         ............
·         Dst













DAFTAR PUSTAKA

Tuliskan daftar pustaka yang anda gunakan dalam teori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar