Senin, 21 Desember 2015

perubahan wujud zat



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA merupakan suatu ilmu yang membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis berdasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.
IPA tidak bisa hanya berbentuk sebuah konsep atau teori saja namun pembelajaran IPA secara praktek juga harus diterapkan. Secara tidak disadari kegiatan sehari-hari yang kita lakukan semuanya mengandung IPA. Jadi, bisa dikatakan bahwa IPA ada di sekitar kehidupan kita.
Salah satu contoh IPA ada di kehidupan kita sehari-hari adalah dengan adanya perubahan wujud benda. Seperti berubahnya air menjadi es, es yang mencair, proses terjadinya hujan, dan masih banyak lagi kejadian lainnya. Agar kita mendapatkan pengetahuan yang lebih lagi maka sebaiknya kita mempelajari tentang sifat dan perubahan wujud benda.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana sifat zat padat, cair dan gas ?
2.    Apa faktor yang mempengaruhi perubahan wujud zat ?
C.     Tujuan Pembahasan
Penulisan makalah ini bertujuan :
1.      Untuk mengetahui sifat zat padat, cair dan gas.
2.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan wujud zat
D.    Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas mengenai sifat zat padat, cair dan gas, faktor yang mempengaruhi perubahan wujud zat.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sifat Zat Padat, Cair dan Gas
Zat disebut juga materi. Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Maksud dari menempati ruang disini adalah memiliki volume. Zat secara umum dibagi menjadi tiga antara lain zat padat, zat gas dan zat cair.
1.    Sifat zat padat
a.    Bentuknya tetap
Bentuknya tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan, dan tersusun teratur.[1]
b.    Volume tetap
Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja.
c.    Tidak dapat dimampatkan
Karena benda padat tidak dapat mengalir.
d.   Memiliki massa jenis yang besar
e.    Tidak dapat mengalir
f.     Susunan molekul teratur
g.    Gaya tarik menarik antar molekul sangat kuat
h.    Jarak antar partikel berdekatan dan teratur



i.      Gerak molekul hanya bergetar ditempatnya

2.    Sifat zat gas
a.    Bentuknya berubah-ubah sesuai tempatnya
b.    Volume berubah-ubah sesuai tempatnya
c.    Mudah untuk dimampatkan
d.  





Jarak antar partikel berjauhan







Memiliki massa jenis yang kecil
e.    Dapat mengalir
f.     Susunan molekulnya sangat tidak teratur
g.    Gaya tarik-menarik antar molekul lemah
h.    Jarak antar partikel saling berjauhan
i.      Gerak molekul sangat bebas
j.      Mudah meninggalkan kelompoknya

3.    Sifat zat cair




    Gambar sifat-sifat benda cair.[2]
a.    Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar
b.    Volumenya tetap
c.    Bentuknya tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya
d.   Benda cair mengalir ke tempat yang lebih rendah
e.    Benda cair menekan ke segala arah
f.     Benda cair meresap melalui celah-celah kecil (Kapilaritas).[3]
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair di dalam pipa kapiler atau pipa sangat kecil (pipa dengan diameter yang sangat kecil). Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1)       Naiknya air dari akar melalui pembuluh kayu pada batang tumbuhan.
2)      Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor minyak.
3)      Naiknya air ke tembok sehingga tembok menjadi basah.
4)      Meresapnya air pada tisu, kain pel, dan spons.
5)      Tinta cair yang diserap kapur tulis.
g.    Jarak antar partikel kurang rapat atau berdekatan dan tidak teratur
h.    Sukar untuk dimampatkan
i.      Memiliki massa jenis sedang
j.      Susunan molekul tidak teratur
k.    Gaya tarik antar molekul lebih rendah atau lebih
l.      Gerak molekul bebas.[4]

B.     Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Wujud Zat
Wujud benda tidak selalu tetap. Setiap benda yang mendapat perlakuan tertentu pasti akan berubah baik wujud maupun bentuknya. Benda dapat berubah wujud, misalnya dari benda padat berubah menjadi benda cair ataupun sebaliknya.
Perubahan wujud zat terbagi menjadi dua, yaitu:
1.    Perubahan fisika
Perubahan fisika adalah perubahan wujud zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru. Contoh: es mencair, cokelat mencair, lilin meleleh. Perubahan wujud zat dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut:











                          




(a)                       (b)                       (c)                  (d)                                 (e)

Keterangan :
a.       Mencair, peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh: es batu menjadi air dan lilin meleleh.
b.      Membeku, peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
Contoh: air menjadi es dan logam cair yang membeku.
c.       Mengembun, peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi `panas. Contoh: uap air yang menjadi titik air, terjadinya embun pada pagi hari.
d.      Menguap, peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh: air yang dipanaskan lambat laun akan menguap.
e.       Menyublim, peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh: kapur barus yang disimpan di tempat terbuka lama-kelamaan menjadi habis.
f.       Mengkristal, peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh: gas dari kapur barus dapat dipadatkan lagi melalui metode kristalisasi.
2.      Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang disertai terbentuknya zat baru. Contoh: keras dibakar menjadi nyala api, asap dan abu (zat baru).

Benda-benda dapat mengalami perubahan wujud, contohnya benda padat dapat berubah wujud menjadi benda cair ataupun gas, demikian juga sebaliknya. Perubahan wujud ini menyebabkan perubahan sifat-sifat benda. Perubahan sifat benda meliputi:
1.    Bentuk
Bentuk benda bermacam-macam. Benda yang berupa bangun datar mempunyai bentuk persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran. Benda yang berupa bangun ruang mempunyai bentuk bola, kubus, balok, kerucut, dan tabung.
2.    Warna
Warna benda bermacam-macam. Misalnya pelangi, pelangi mempunyai warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Sebagaimana pelangi, setiap benda mempunyai warna. Warna benda juga bermacam-macam. Misalnya batu berwarna hitam, mangga mentah berwarna hijau, dan jeruk matang berwarna kuning atau jingga.
3.    Kelenturan
Kelenturan adalah sifat benda yang mudah dilengkungkan. Benda yang bersifat lentur dapat dibengkokkan dan tidak mudah patah.
4.     Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan suatu benda untuk menahan goresan. Suatu benda bersifat lebih keras daripada benda lain jika dapat menggores benda tersebut.
5.    Bau
Benda ada yang berbau dan ada yang tidak berbau. Bau benda meliputi harum, busuk, dan amis.

Benda dapat berubah sifat apabila ada perlakuan atau peristiwa yang mengenainya. Benda dapat mengalami perubahan wujud jika mendapat perlakuan berikut ini :
1.    Pemanasan, contohnya wujud lilin akan berubah sementara ketika dipanaskan.
2.    Pembakaran, contohnya kayu berubah setelah dibakar
3.    Percampuran dengan air, contohnya sifat semen akan berubah setelah dicampur dengan air.
4.    Pembusukan, contohnya pisang yang membusuk akan mengalami perubahan warna, sifat, dan baunya.[5]

Pada dasarnya perubahan sifat benda dapat dibedakan menjadi dua,  yaitu perubahan yang bersifat sementara dan perubahan yang bersifat tetap.
1.    Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Sementara
Perubahan bersifat sementara adalah perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat sementara disebut juga perubahan fisika. Contoh perubahan yang bersifat sementara yaitu perubahan wujud air menjadi es. Air berwujud cair, dapat berubah menjadi es yang berwujud padat. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut membeku. Es dapat berubah wujud menjadi air kembali jika dipanaskan. Perubahan wujud ini disebut mencair. Perubahan sifat pada benda tersebut bersifat sementara, karena benda dapat kembali ke wujud semula.
2.    Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Tetap
Perubahan bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula. Perubahan ini menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat tetap disebut juga perubahan kimia. Contoh perubahan yang bersifat tetap, yaitu perubahan wujud kertas yang dibakar menjadi abu.[6]





                        Es mencair                                             Kertas dibakar
               Perubahan sementara                                   Perubahan tetap
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Zat padat, gas, dan cair memiliki sifat yang membedakan diantara ketiganya.
2.      Perubahan wujud benda ada dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika meliputi mencair, membeku, menguap,  mengembun, menyublim, dan mengkristal. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat tetap dan menghasilkan zat baru.
B.     Saran
1.      Bagi pemeritah hendaknya dapat memfasilitasi sekolah-sekolah dengan alat praktikum yang dapat menunjang proses pembelajaran.
2.      Bagi pendidik dalam proses pembelajaran hendaknya melakukan kegiatan praktikum bersama peserta didik untuk dapat membuktikan kebenaran sifat-sifat zat.
3.      Bagi calon pendidik hendaknya menguasi materi perubahan wujud zat dan sifat nya untuk dijadikan bekal mengajar nantinya















DAFTAR RUJUKAN
Azmiyawati , Choiril, dkk. 2008. IPA Salingtemas 5 untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Budi, Wahyono, dkk. 2008.  Ilmu Pengetahuan Alam  4 untuk SD dan MI Kelas
IV,  Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Gunawan, Ari. Konsep Zat dan Wujudnya.  dalam http:/www.BAB 4. KONSEP
ZAT DAN WUJUDNYA_United Science. htm
Haryanto. 2012. Pintar dan Terampil Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: C.V Andi
Offset
Rositawaty, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk Kelas IV
SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional



[1]Ari Gunawan, Konsep Zat dan Wujudnya, dalam http:/www.BAB 4. KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA_United Science. htm, diakses 26 Oktober 2015
[2] Rositawaty, dkk, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk Kelas IV SD/MI, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 86
[3] Budi Wahyono, dkk, Ilmu Pengetahuan Alam  4 untuk SD dan MI Kelas IV,  (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 75
[4]Haryanto, Pintar dan Terampil Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: C.V Andi Offset, 2012), hal 15
[5] Choiril Azmiyawati, dkk, IPA Salingtemas 5 untuk SD/MI Kelas V, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 72
[6] Ibid., hal. 73

Tidak ada komentar:

Posting Komentar