BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Ilmu
Pengetahuan Alam atau IPA merupakan suatu ilmu yang membahas tentang
gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis berdasarkan pada hasil
percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.
IPA
tidak bisa hanya berbentuk sebuah konsep atau teori saja namun pembelajaran IPA
secara praktek juga harus diterapkan. Secara tidak disadari kegiatan
sehari-hari yang kita lakukan semuanya mengandung IPA. Jadi, bisa dikatakan
bahwa IPA ada di sekitar kehidupan kita.
Salah
satu contoh IPA ada di kehidupan kita sehari-hari adalah dengan adanya
perubahan wujud benda. Seperti berubahnya air menjadi es, es yang mencair,
proses terjadinya hujan, dan masih banyak lagi kejadian lainnya. Agar kita
mendapatkan pengetahuan yang lebih lagi maka sebaiknya kita mempelajari tentang
sifat dan perubahan wujud benda.
B. Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang diatas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana sifat zat padat, cair dan gas ?
2.
Apa faktor yang mempengaruhi perubahan
wujud zat ?
C. Tujuan
Pembahasan
Penulisan makalah ini bertujuan :
1.
Untuk
mengetahui sifat zat padat, cair dan gas.
2.
Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan wujud zat
D. Batasan
Masalah
Makalah
ini hanya membahas mengenai sifat zat padat, cair dan gas, faktor yang
mempengaruhi perubahan wujud zat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sifat
Zat Padat, Cair dan Gas
Zat disebut juga
materi. Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Maksud dari menempati ruang disini adalah memiliki volume. Zat secara umum
dibagi menjadi tiga antara lain zat padat, zat gas dan zat cair.
1. Sifat
zat padat
a. Bentuknya
tetap
Bentuknya tetap dikarenakan
partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan, dan tersusun teratur.[1]
b. Volume
tetap
Volumenya tetap dikarenakan
partikel pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya
saja.
c. Tidak
dapat dimampatkan
Karena benda padat tidak dapat mengalir.
d. Memiliki
massa jenis yang besar
e. Tidak
dapat mengalir
f. Susunan
molekul teratur
g. Gaya
tarik menarik antar molekul sangat kuat
h. Jarak
antar partikel berdekatan dan teratur
i. Gerak
molekul hanya bergetar ditempatnya
2. Sifat
zat gas
a. Bentuknya
berubah-ubah sesuai tempatnya
b. Volume
berubah-ubah sesuai tempatnya
c. Mudah
untuk dimampatkan
d.
Jarak antar partikel berjauhan
|
e. Dapat
mengalir
f. Susunan
molekulnya sangat tidak teratur
g. Gaya
tarik-menarik antar molekul lemah
h. Jarak
antar partikel saling berjauhan
i. Gerak
molekul sangat bebas
j. Mudah
meninggalkan kelompoknya
3.
Sifat
zat cair
Gambar sifat-sifat benda cair.[2]
a. Bentuk
permukaan benda cair yang tenang selalu datar
b. Volumenya
tetap
c. Bentuknya
tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya
d. Benda
cair mengalir ke tempat yang lebih rendah
e. Benda
cair menekan ke segala arah
f. Benda
cair meresap melalui celah-celah kecil (Kapilaritas).[3]
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat
cair di dalam pipa kapiler atau pipa sangat kecil (pipa dengan diameter yang
sangat kecil). Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1) Naiknya air dari akar melalui pembuluh kayu
pada batang tumbuhan.
2) Naiknya minyak tanah
melalui sumbu kompor minyak.
3) Naiknya
air ke tembok sehingga tembok menjadi basah.
4) Meresapnya
air pada tisu, kain pel, dan spons.
5) Tinta
cair yang diserap kapur tulis.
g. Jarak
antar partikel kurang rapat atau berdekatan dan tidak teratur
h. Sukar
untuk dimampatkan
i. Memiliki
massa jenis sedang
j. Susunan
molekul tidak teratur
k. Gaya
tarik antar molekul lebih rendah atau lebih
l. Gerak
molekul bebas.[4]
B.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Wujud
Zat
Wujud benda tidak selalu tetap. Setiap benda yang
mendapat perlakuan tertentu pasti akan berubah baik wujud maupun bentuknya.
Benda dapat berubah wujud, misalnya dari benda padat berubah menjadi benda cair
ataupun sebaliknya.
Perubahan wujud
zat terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Perubahan fisika
Perubahan
fisika adalah perubahan wujud zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat
baru. Contoh: es mencair, cokelat mencair, lilin meleleh. Perubahan wujud zat
dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut:
(a)
(b) (c) (d) (e)
Keterangan :
a. Mencair, peristiwa
perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan
energi panas. Contoh: es batu menjadi air dan lilin meleleh.
b. Membeku, peristiwa
perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan
energi panas.
Contoh:
air menjadi es dan logam cair yang membeku.
c. Mengembun, peristiwa
perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan
energi `panas. Contoh: uap air yang menjadi titik air, terjadinya embun pada
pagi hari.
d. Menguap, peristiwa
perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan
energi panas. Contoh: air yang dipanaskan lambat laun akan menguap.
e. Menyublim, peristiwa
perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan
energi panas. Contoh: kapur barus yang disimpan di tempat terbuka lama-kelamaan
menjadi habis.
f. Mengkristal, peristiwa
perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan
energi panas. Contoh: gas dari kapur barus dapat dipadatkan lagi melalui metode
kristalisasi.
2.
Perubahan
kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang disertai
terbentuknya zat baru. Contoh: keras dibakar menjadi nyala api, asap dan abu
(zat baru).
Benda-benda
dapat mengalami perubahan wujud, contohnya benda padat dapat berubah wujud
menjadi benda cair ataupun gas, demikian juga sebaliknya. Perubahan wujud ini
menyebabkan perubahan sifat-sifat benda. Perubahan sifat benda meliputi:
1. Bentuk
Bentuk
benda bermacam-macam. Benda yang berupa bangun datar mempunyai bentuk persegi,
persegi panjang, segitiga, dan lingkaran. Benda yang berupa bangun ruang
mempunyai bentuk bola, kubus, balok, kerucut, dan tabung.
2. Warna
Warna
benda bermacam-macam. Misalnya pelangi, pelangi mempunyai warna merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Sebagaimana pelangi, setiap benda
mempunyai warna. Warna benda juga bermacam-macam. Misalnya batu berwarna hitam,
mangga mentah berwarna hijau, dan jeruk matang berwarna kuning atau jingga.
3. Kelenturan
Kelenturan adalah sifat
benda yang mudah dilengkungkan. Benda yang bersifat lentur dapat dibengkokkan
dan tidak mudah patah.
4.
Kekerasan
Kekerasan
adalah kemampuan suatu benda untuk menahan goresan. Suatu benda bersifat lebih
keras daripada benda lain jika dapat menggores benda tersebut.
5. Bau
Benda
ada yang berbau dan ada yang tidak berbau. Bau benda meliputi harum, busuk, dan
amis.
Benda
dapat berubah sifat apabila ada perlakuan atau peristiwa yang mengenainya. Benda
dapat mengalami perubahan wujud jika mendapat perlakuan berikut ini :
1. Pemanasan,
contohnya wujud lilin akan berubah sementara ketika dipanaskan.
2. Pembakaran,
contohnya kayu berubah setelah dibakar
3. Percampuran
dengan air, contohnya sifat semen akan berubah setelah dicampur dengan air.
4. Pembusukan,
contohnya pisang yang membusuk akan mengalami perubahan warna, sifat, dan
baunya.[5]
Pada
dasarnya perubahan sifat benda dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan yang bersifat sementara dan perubahan
yang bersifat tetap.
1.
Perubahan
Sifat Benda yang Bersifat Sementara
Perubahan bersifat
sementara adalah perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak
menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat sementara disebut juga perubahan fisika. Contoh perubahan yang bersifat sementara yaitu perubahan
wujud air menjadi es. Air berwujud cair, dapat berubah menjadi es yang berwujud
padat. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut membeku. Es dapat berubah wujud
menjadi air kembali jika dipanaskan. Perubahan wujud ini disebut mencair. Perubahan sifat pada benda
tersebut bersifat sementara, karena benda dapat kembali ke wujud semula.
2.
Perubahan
Sifat Benda yang Bersifat Tetap
Perubahan
bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula.
Perubahan ini menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat tetap disebut juga perubahan kimia. Contoh perubahan yang
bersifat tetap, yaitu perubahan wujud kertas yang dibakar menjadi abu.[6]
Es mencair Kertas dibakar
Perubahan sementara
Perubahan tetap
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Zat
padat, gas, dan cair memiliki sifat yang membedakan diantara ketiganya.
2. Perubahan
wujud benda ada dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan
fisika meliputi mencair, membeku, menguap,
mengembun, menyublim, dan mengkristal. Sedangkan perubahan kimia adalah
perubahan yang bersifat tetap dan menghasilkan zat baru.
B. Saran
1. Bagi
pemeritah hendaknya dapat memfasilitasi sekolah-sekolah dengan alat praktikum
yang dapat menunjang proses pembelajaran.
2. Bagi
pendidik dalam proses pembelajaran hendaknya melakukan kegiatan praktikum
bersama peserta didik untuk dapat membuktikan kebenaran sifat-sifat zat.
3. Bagi
calon pendidik hendaknya menguasi materi perubahan wujud zat dan sifat nya
untuk dijadikan bekal mengajar nantinya
DAFTAR RUJUKAN
Azmiyawati
, Choiril, dkk. 2008. IPA Salingtemas 5
untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional
Budi,
Wahyono, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD
dan MI Kelas
IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
ZAT DAN WUJUDNYA_United
Science. htm
Haryanto.
2012. Pintar dan Terampil Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: C.V Andi
Offset
Rositawaty,
dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 4 untuk Kelas IV
SD/MI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
[1]Ari
Gunawan, Konsep Zat dan Wujudnya,
dalam http:/www.BAB
4. KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA_United Science. htm,
diakses 26 Oktober 2015
[2] Rositawaty, dkk, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk
Kelas IV SD/MI, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
2008), hal. 86
[3] Budi Wahyono, dkk, Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan MI Kelas IV, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), hal. 75
[4]Haryanto, Pintar dan Terampil Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: C.V Andi
Offset, 2012), hal 15
[5] Choiril Azmiyawati, dkk, IPA Salingtemas 5 untuk SD/MI Kelas V, (Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 72
[6] Ibid., hal. 73
Tidak ada komentar:
Posting Komentar