ASAS-ASAS
PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen
Pengampu: Muhammad Mahfud Ridwan, M.Pd.I

Disusun
oleh:
Kelompok IV
1. Ismatul
Khoiriyah (1725143132)
2. Nindi Alfi Riyanti (1725143210)
3. Rieska Seventina (1725143244)
Kelas: II-B
Semester II
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
(PGMI)
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
MARET
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik,
hidayah dan inayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Asas-asas Pendidikan Islam” dengan hadirnya makalah ini dapat
memberikan informasi bagi para pembaca, khususnya mahasiswa program studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Sholawat dan salam tetap tercurahkan dan
dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat
dan pengikutnya.
Penyusun
menyadari tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan makalah ini mungkin tidak
dapat terlaksana. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak
Dr. Maftukhin, M.Ag selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah memberi izin
kepada penyusun untuk mengumpulkan data sebagai penyusun makalah ini.
2.
Muhammad Mahfud Ridwan, M.Pd.Iselaku dosen
pengampu yang telah memberikan pengarahan dan koreksi sehingga makalah ini
dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.
3.
Teman-teman
semuanya yang telah memberikan motivasinya serta semua pihak yang telah
membantu terselesainya penyusun makalah ini.
Penyusun
menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki. Olehkarena itu, penyusun
mohon kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Tulungagung,
24Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover....................................................................................................... i
Kata
Pengantar........................................................................................ ii
Daftar
Isi................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah............................................................................ 2
C.
TujuanPembahasan
Masalah............................................................. 2
D.
Batasan
Masalah............................................................................... 2
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian
Asas-Asas Pendidikan.................................................... 3
C. Macam-Macam
Asas-Asas Pendidikan............................................ 5
BAB IIIPENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................... 10
B.
Saran................................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Asas pendidikan
merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada
tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat
beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan
pendidikan itu. Asas-asas tersebut bersumber baik dari kecenderungan umum
pendidikan didunia maupun yang bersumber baik dari pemikiran dan
pengalaman sepanjang sejarah upaya pendidikan di Indonesia.
Pendidikan itu mempunyai asas-asas tempat ia
tegak dalam materi, interaksi, inovasi dan cita-citanya.Jadi ia seperti kedokteran,
misalnya seperti tehnik atau pertanian.Masing-masing tidak dapat berdiri
sendiri , tetapi merupakan suatu arena dimana di praktekan sejumlah ilmu yang
erat hubungan satu sama lain dan jalin-menjalin. Bidang pertanian , misalnya
merupakan tempat pertemuan kimia umum, kimia tanah, ilmu tumbuh-tumbuhan atau
botani , lapisan bumi dan ilmu tanah, anatomi tumbuh-tumbuhan, klimatologi,
genetic, pemakaman dan lain-lain.Begitu juga berpuluh-puluh ilmu lain,
hasil-hasil terapannya bertemu pada bidang pertanian.
Jadi seorang
dokter atau insinyur pertanian atau seorang pendidik memerlukan asas-asas untuk
mempermahir profesi dan menambah pengetahuan , memperkarya pengalaman dan
mengembangkan keterampilan. Ini menghendaki kita supaya jangan mengkajinya
hanya sekali saja atau hanya untuk mendapatkan ijazah tetapi perlu selalu
menela’ah dan terus berkomunikasi.
Jadi mengetahui
dan mendalami asas-asas ini bukanlah tugas pemikir dan ahli-ahli saja,
tetapi praktisioner di rumah sakit dan pabrik, kebun atau di sekolah. Berkenaan
dengan asas-asas yang kita maksudkan , yaitu asas-asas pendidikan , dapat kita
uraiakan dalam beberapa asas yang akan kita bahas pada makalah ini.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
definisi asas-asas pendidikan islam ?
2.
Apa
macam-macam asas pokok pendidikan ?
3.
Apa
macam-macam asas-asas pendidikan islam ?
C.
Tujuan
Pembahasan Masalah
1.
Menjelaskan
definisi asas-asas pendidikan islam.
2.
Menjelaskan
macam-macam asas pokok pendidikan.
3.
Menjelaskan
macam-macam asas-asas pendidikan islam.
D.
Batasan
Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang asas-asas pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Asas-Asas Pendikan
Asas pendidikan
Islam adalah asas perkembangan dan pertumbuhan dalam perikehidupan yang
berkeseimbangan antara kehidupan duniawiah dan ukhrawiah, jasmaniah dan
rohaniah atau antara kehidupan materiil dan mental spiritual. Asas-asas yang
lain dalam pelaksanaan operasional seperti asas adil dan merata, asas
menyeluruh dan asas integralitas, adalah juga dijadikan pegangan dalam
pendidikan praktis sesuai pandangan teoritis yang dipegangi.[1]
Dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia, kata asas bermakna suatu kebenaran yang menjadi
pokok dasar atau tumpuan berfikir (berpendapat).[2]
Disebutkan pula terdapat kosa kata prinsip semakna dengan kata asas, jadi dapat
dikatakan bahwa asas sama dengan prinsip. Dengan demikian yang dimaksud dengan
asas pendidikan Islam adalah prinsip pendidikan Islam yaitu, kebenaran yang
dijadikan pokok dasar dalam merumuskan dan melaksanakan pendidikan Islam.
Prinsip-prinsip
ajaran ini digunakan dalam merumuskan dan melaksanakan ajaran Islam.
Prinsip-prinsip ini sifatnya permanen karena merupakan suatu ajaran dan tidak
boleh dihilangkan atau diubah karena ketika prinsip tersebut dihilangkan atau
diubah maka menghilangkan sifat dan karakter pendidikan Islam.[3]
B.
Asas-Asas
Pokok Pendidikan
Asas
pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus
untuk pendidikan di Indonesia, terdapat sejumlah asas yang memberi arah dalam
merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas tersebut bersumber baik
dari kecenderungan umum pendidikan didunia maupun yang bersumber baik dari
pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah upaya pendidikan di Indonesia.
Diantara berbagai asas tersebut, tiga buah asas akan dikaji lebih lanjut dalam
paparan ini.
1.
Asas Tut Wuri Handayani
Asas
tutwuri handayani, yang kini menjadi semboyan Depdikbud, pada awalnya merupakan
salah satu dari ”Asas 1922” yakni tujuh buah asas dari perguruan nasional taman
siswa (didirikan 3 juli 1922). Sebagai asas pertama, tut wuri handayani
merupakan inti dari sistem among dari perguruan itu. Asas maupun semboyan
tutwuri handayaniyang dikumandangkan oleh kihajar dewanatara itu mendapat
tanggapan positif dari Drs. R.m.p sustra kartono (filsafat dan ahli bahsa),
yakni ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas, yakni:
a.
ing
ngrasa sung tulada (jika didepan, menjadi contoh)
b.
ing
madya mangun karsa (jika ditengah-tengah, membangkitkan kehendak, hasrat adalah
motivasi)
c.
tut
wuri handayani (jika dibelakang, mengikut dengan asas)
Dari
sisi lain, pendidik setiap saat siap memberi uluran tangan apabila diperlukan
anak, ing ngarsa ing tulodo (didepan memmberi contoh) adalah hal yang baik
melihat kebutuhan anak maupun pertimbangan guru. Ing madya mangun karsa
(ditengah membangkitkan kehendak) diterapkan dalam situasi kurang bergairah
adalah ragu-ragu untuk mengambil keputusan atau tindakan, sehingga perlu di
upayakan untuk motivasi, ketiga semboyan tersebut sebagi satu kesatuan asas
(ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani) telah
menjadi asas penting dalm pendidikan di indonesia.
2.
Asas Belajar Sepanjang Hayat.
Asas
belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi
lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Pendidikan seumur
hidup merupakan concep. Oleh karena itu,UNESCO Institute for education (UIE
Hamburg) menetapkan suatu devinisi kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah
pendidikan yang harus meliputi:
a.
meliputi
seluruh hidup setiap individu.
b.
mengarah
kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan, dan sikap yang dapat meningkatkan
kondisi hidupnya.
c.
tujuan
akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri setiap individu.
3.
Asas Kemandirian dalam Belajar
Perwujudan
asas kemandirian dalam belajar akan mendapatkan guru dalam peran utama sebagai
fasilitator dan motivator, di samping peran-peran yang lain : Informasi,
organisasai dan lain-lain.[4]
C.
Macam-Macam
Asas-Asas Pendikan
1.
Asas Sejarah ( Historis )
Faktor sejarah dianggap sebagai salah satu faktor budaya yang
paling penting yang mempengaruhi filsafat pendidikan, misalnya kepribadian
nasional yang menjadi dasar filsafat pendidikan diberbagai masyarakat yang
menjadi dasar filsafat pendidikan. Karena dengan mengetahui sejarah maka kita
dapat belajar lebih banyak bagaimana kita harus bersikap sehingga kita tidak
akan mengulangi kesalahan yang sama dengan kesalahan yang pernah di lakukan
oleh nenek moyang terdahulu sehingga menjadikan seseorang itu lebih baik.
Sejarah juga bisa membuat seseorang menghargai orang lain. Misalnya
saat seorang pelajar Indonesia mempelajari sejarah kemerdekaan Indonesia, maka
akan menjadikan pelajar itu lebih menghargai para pahlawan karena jerih
payahnya memperjuangkan kemerdekaan.[5]
2.
Asas Sosial
Pendidikan merupakan salah satu bentuk interaksi antar manusia.
Aspek-aspek sosial pendidikan dapat digambarkan sengan memandang ketergantungan
antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Dimensi-dimensi yang sering dibicarakan dalam sosial pendidikan
antara lain adalah sebagai berikut :
a.
Fungsi-fungsi
sosial yang dimainkan oleh pendidikan yang berlaku di sekolah, misalnya
pewarisan budaya dari generasi tua ke generasi muda.
b.
Ciri-ciri
budaya yang dominan dalam kawasan tertentu di sekolah. Misalnya istilah
“pesantren” di Indonesia, sedangkan di Arab namanya “kuttab” .
c.
Faktor-faktor
organisasi dari sistem birokrasi. Adanya sistem administrasi yang hirarkis dan
berlaku pada tiap organisasi yang berlaku disekolah.
d.
Sistem
pendidikan. Tidak ada sistem pendidikan
yang tetap dan statis, sistem pendidikan selalu berubah karena mengikuti
perkembangan jaman.[6]
Asas yang memerhatikan penciptaan suasana sosial yang dapat
membaangkitkan semangat kerja sama antara peserta didik dengan pendidik dan masyarakat
sekitarnya dalam menerima pelajaran agar lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Pendidik dapat memfungsikan sumber-sumber fasilitas dari masyarakat untuk
kepentingan pelajarannya dengan membawa peserta didik untuk karyawisata,
survei, pengabdian masyarakat (service projct), dan perkemahan (school
camping). Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah
mereka yang paling banyak manfaatnya terhadap manusia lain.” (al-Hadits).[7]
3.
Asas Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, yang sangat relevan dengan pendidikan
biasanya adalah hal-hal yang berkaitan dengan investmen dan hasilnya. Artinya,
kalau modal yang ditanam sekian maka akan mengharapkan keuntungan dari hal itu.
Negara – negara industri memerlukan waktu lebih banyak untuk belajar, ini artinya
lebih banyak investasi dalam
pendidikan. Sedangkan dinegara tertentu
waktu belajar lebih sedikit dan tentunya budgetnya juga lebih sedikit. Hasil
dari pendidikan tidak harus selalu bersifat uang, tetapi hal-hal yang tidak
bersifat benda. Misalnya status, kesempatan, maupun penghargaan.[8]
4.
Asas politik dan administrasi
Salah satu aspek politik yaitu ideologi. Ideologi inilah yang ingin
diterapkan disuatu negara melalui pendidikan, tetapi pelaksanaanya harus
mempertimbangkan aspek-aspek administratif supaya bisa berkembang dengan baik.
Sebenarnya asas ini sangat berkaitan dengan sistem pendidikan. Karena jika
sistem pendidikan berubah, maka administrasinya pun ikut berubah.
Faktor-faktor yang menyebabkan berkembangnya administrasi
pendidikan antara lain :
a.
Beralihnya
status lembaga pendidikan. Misalnya dari pondok mengaji menjadi sekolah formal.
Atau dari STAIN ke IAIN maupun ke UIN.
b.
Perluasan
pendidikan di daerah-daerah tertentu.
c.
Perubahan
dan perkembangan yang berlaku pada sifat-sifat pengajaran dan tujan pendidikan.
d.
Mengggunakan
metode perencanaan ilmiah bagi pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya.
Ciri-ciri umum administrasi pendidikan
adalah sebagai berikut :
1)
Administrasi
pendidikan meliputi semua kerja, usaha dan semua proses yang berlaku di suatu lembaga
pendidikan.
2)
Administrasi
pendidikan adalah usaha kolektif sekaligus usaha kerjasama.
3)
Administrasi
pendidikan bertujuan untuk mencapai pemuasan keinginan dan kebutuhan manusia.
4)
Administrasi
pendidikan adalah proses sosial.
5)
Proses
administratif adalah kerjasama, kemanusiaan dan sosial.
6)
Administrasi
pendidikan merupakan usaha teratur yang menghendaki ketepatan dalam organisasi
dan koordinasi.
7)
Kerja
administrasi pendidikan adlah kerja kepemimpinan yang memerlukan wujudnya
kepemimpinan yang bijaksana yang membimbing pekerja-pekerja dan menjaga
aktivitas-aktivitasnya. [9]
5.
Asas Psikologi
Hubungan psikologi dengan pendidikan yaitu bagaimana budaya,
keterampilan, dan nilai-nilai masyarakat
dipelajari, dari generasi tua hingga generasi muda agara identitas masyarakat
terpelihara. Dengan adanya psikologi maka pendidik akan tahu bagaimana
sifat-sifat dan perilaku peserta didik sehingga mampu menyampaikan materi
dengan baik dan disesuaikan dengan perkembangan peserta didik sehingga tujuan
pendidikan akan tercapai. [10]
6.
Asas Motivasi
Pendidik harus berusaha membangkitkan minat peserta didiknya
sehingga seluruh perhatian mereka tertuju dan terpusat pada bahan pelajaran
yang sedang disajikan. Asas motivasi dapat diupayakan melalui pengajaran dengan
cara yang menarik sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, mengadakan
selingan yang sehat, menggunakan alat-alat perasa yang sesuai dengan sifat
materi, menghindari pengaruh yang mengganggu konsentrasi peserta didik,
mengadakan kompetesi sehat dengan memberikan hadiah hukuman yang bijaksana.[11]
7.
Asas Apersepsi
Mengalami dalam proses belajar erarti menghayati suatu situasi
aktual yang sekaligus menimbulkan respon-respon tertentu dari pihak peserta
didik, sehingga memperoleh perubahan pola tingkah laku (pematangan dan kedewasaan)
, perubahan dalam perbendaharaan konsep-konsep (pengertian), dan kekayaan akan
informasi. Apersepsi adalah gejala jiwa yang dialami jika kesan baru masuk ke
dalam kesadaran seseorang yang berjalin dengan kesan-kesan lama yang sudah
dimiliki disertai proses pengelolaan, sehingga menjadi kesan yang lebih luas.
Asas apersepsi bertujuan menghubungkan bahan pelajaran yang akan diberikan
dengan apa yang telah dikenal oleh peserta didik.
8.
Asas Korelasi
Peristiwa belajar mengajar adalah menyeluruh mencakup berbagai
dimensi yang kompleks dan saling berhubungan.
Itulah sebabnya dalam setiap pengajaran, pendidik hendaknya
menghubungkan suatu bahan pelajaran dengan bahan pelajaran lainnya, sehingga
membentuk mata rantai yang erat. Asas korelasi akan menimbulkan asosiasi dan
apersepsi dalam kesadaran sekaligus membangkitkan minat peserta didik terhadap
mata pelajaran. Seperti yang terdapat dalam firman Allah SWT berikut yang
menganjurkan untuk mengorelasikan sesuatu pada sesuatu yang lain : “Maka
tidaklah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagimana kesudahan
orang-orang sebelum mereka, dan sesungguhnya kampung akhirat lebih baik bagi
orang-orang yang bertakwa, maka tidaklah kami memikirkannya”. (QS. Yusuf: 109)
.[12]
9.
Asas Evaluasi
Asas
yang memerhatikan hasil dari penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki peserta
didik sebagai feedback pendidik dalam memperbaiki cara mengajar. Asas evaluasi
tidak hanya diperuntukkan bagi peserta didik, tetapi jugabagi pendidik yaitu
sejauh mana keberhasilannya dalam menunaikan tugasnya.[13]
10.
Asas Globalisasi
Asas
sebagai akibat pengaruh psikologi totalitas, yaitu peserta didik bereaksi
terhadapingkungan secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi
juga secara fisik, soosial, dan sebagainya.
11.
Asas Pusat-pusat Minat
Asas
yang memerhatikan kecenderungan jiwa yang tetap kejurusan suatu hal yang
berharga bagi seseorang. Sesuatu berharga apabila sesuai dengan kebutuhan.
Pelaksaan asas pusat-pusat minat dala, Islam dengan ruang lingkupnya terdiri
atas bahan hubungan dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia dan manusia
terhadap alam semesta.
12.
Asas Keteladanan
Pada
fase-fase tertentu, peserta didik memiliki kecenderungan belajar lewat peniruan
terhadap kebiasaan dan tingkah laku orang disekitarnya., khususnya pada pendidik
yang utama (orang tua).[14]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Asas
pendidikan Islam adalah asas perkembangan dan pertumbuhan dalam perikehidupan
yang berkeseimbangan antara kehidupan duniawiah dan ukhrawiah, jasmaniah dan
rohaniah atau antara kehidupan materiil dan mental spiritual.
2.
Macam-macam
asas pokok pendidikan, antara lain asas tut wuri handayani, asas belajar
sepanjang hayat, serta asas kemandirian belajar.
3.
Macam-macam
asas-asas pendidikan diantaranya, asas historis, asas sosial, asas ekonomi,
asas politik dan administrasi, asas psikologi, asas motivasi, asas apersepsi,
asaskorelasi, asas evaluasi, asas globalisasi, asas pusat-pusat minat serta
asas keteladanan.
B.
Saran
1.
Diharapkan
bagi calon pendidik dapat menerapkan asas-asas pendidikan yang berlaku di
Indonesia, sehingga mampu menempatkan diri sebagai fasilitator, informator
serta motivator.
2.
Sebaiknya
bagi calon tenaga pendidik tidak menjadikan makalah ini sebagai satu-satunya
referensidanbahan ajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Anshar.
2013. Asas Pendidikan Islam dalamhttp://anshar-mtk.blogspot.com/2013 /03/asas-pendidikan-islam.html diakses pada 21 Maret 2015 pada pukul 11:43 WIB.
Langgulung,
Hasan. 1996. Asas-Asas Pendidikan Islam. Jakarta: Al-Husna.
Mujib,
Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Nata
, Abudin. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media
Grop.
Uhbiyati,
Nur. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.
W.J.S, Purwadarminta. 2001. Kamus
umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
[1] Nur Uhbiyati, Ilmu
Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia. 1999. Hlm. 18.
[2]W.J.S,
Purwadarminta. Kamus umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. 2001. Hlm.
63.
[3]Abudin Nata. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Grop. 2012. Hlm. 102.
[4]Anshar.
Asas Pendidikan Islam dalam http://anshar-mtk.blogspot.com/2013
/03/asas-pendidikan-islam.html diakses pada
21 Maret 2015 pada pukul 11:43 WIB.
[5]Hasan
Langgulung. Asas-Asas Pendidikan Islam. Jakarta: Al-Husna. 1996. Hlm.
16.
[7]Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Prenada Media. 2006. hlm. 175.
[8]Hasan
Langgulung. Asas-Asas Pendidikan Islam,... hlm. 137.
[11]Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam,... hlm.170.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar